Analisa Saham

Pakai Skema Greenshoe Option, Begini Cara Beli Saham GoTo

Akhirnya, setelah sejak tahun lalu berembus rumor penawaran saham perdananya, saham GoTo IPO beneran! Sahamnya bakalan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham GOTO. Kamu mau tahu cara beli saham GoTo? Kamu sudah ada di artikel yang benar.

Apa kamu salah satu dari yang juga mengalami euforia menyambut IPO perusahaan startup yang sudah decacorn ini? Sabar, sabar. Tak kenal maka tak sayang, jadi mari kita bahas dulu di artikel kali ini. Kita lihat apa sebenarnya GoTo ini, bagaimana prospek sahamnya ke depan—apa yang jadi keunggulannya, sekaligus gimana cara beli saham GoTo selagi IPO.

Mau kan, jadi salah satu “pemilik” perusahaan decacorn ini?

Siapa Itu GoTo Group?

GoTo Group terdiri atas ekosistem digital yang sangat besar dengan 3 platform layanannya, yaitu GoJek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Jenis layanannya mulai dari transportasi on demand, ecommerce, delivery makanan, logistik, hingga layanan keuangan.

Dikutip dari situs resminya, dikatakan bahwa ekosistem GoTo mewakili 2% PDB Indonesia loh, dan diharapkan layanannya akan dapat berkembang hingga menjangkau 270 juta konsumen dalam negeri dan pasar Asia Tenggara.

Siapa saja yang ada di balik perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia yang berdiri tahun 2021 lalu ini?

Mereka adalah:

  • Komisaris utama: Garibaldi Thohir
  • Komisaris dan Co-Founder: William Tanuwijaya
  • Komisaris: Wishnutama Kusubandio dan Caesar Sengupta
  • Komisaris independen: Robert Holmes Swan dan Dirk Van den Berghe 

Apa yang Menarik dari Saham GoTo?

Akhirnya, setelah satu tahun berdiri, GoTo beneran jadi melantai di bursa saham. Beberapa waktu yang lalu prospektus juga sudah dirilis dan bisa dipelajari.

Dari prospektus tersebut, kita bisa lihat bahwa saham yang ditawarkan terdiri atas seri A sejumlah 48 miliar saham, dan kemudian ditambah lagi hingga 52 miliar lembar. Saham pertamanya ini akan dibanderol dengan harga Rp316 – Rp346 per lembarnya. Dengan demikian, total peluang dana yang bisa dikumpulkan sekurang-kurangnya Rp15.2 triliun, plus sekitar Rp2.3 triliun dari skema greenshoe.

Nah, apa itu greenshoe? Ini adalah salah satu skema yang ditawarkan oleh pihak perusahaan untuk menjamin stabilnya harga saham, supaya enggak terlalu fluktuatif seperti harga saham IPO yang baru saja terjadi. Tahu kan, yang mana?

Skema Greenshoe: Strategi Memberikan Rasa Aman untuk (Calon) Pemegang Saham

As you know, sektor teknologi memang dihuni oleh emiten-emiten yang sangat dinamis, sehingga harga sahamnya juga begitu berfluktuasi. Kita sendiri sudah sempat jadi saksi, bagaimana salah satu perusahaan teknologi IPO, harga sahamnya mencapai ARA, dan kemudian langsung terempas ARB dalam waktu yang singkat. Meski sebenarnya hal ini adalah hal yang wajar, tapi ya, pastinya jadi cukup berasa kayak naik roller coaster terutama buat para investor baru.

Padahal kesempatan untuk bisa ikut pesan saham IPO itu sendiri saja semacam jadi “privilege” meskipun sekarang caranya lebih gampang. Dulu sih memang enggak semua orang bisa ikut IPO.

So, untuk menjaga kestabilan harga saham pasca IPO, GoTo pun menawarkan skema greenshoe option.

Apa itu greenshoe option?

Yaitu sebuah mekanisme opsi untuk memberi jatah saham yang bisa diambil oleh calon emiten dalam masa IPO. 

Dalam skema ini, GoTo dapat jatah saham sebanyak 15%, atau setara dengan 7.8 miliar lembar saham, diambil dari saham treasury. Kalau hal ini tercapai, maka saham GoTo yang akan beredar sebanyak-banyaknya adalah 59 lebih sedikit lembar saham.

Jadi, misalnya nih, dengan IPO, GoTo berhasil mengumpulkan Rp20 triliun, maka ada dana Rp3 triliun untuk menstabilkan pasar. Dengan demikian, underwriter—atau penjamin emisi—dapat lebih leluasa untuk bergerak, mau jual atau beli, demi harga saham yang lebih stabil nanti setelah IPO.

Skema greenshoe ini sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.XI.B.4 tentang Stabilisasi Harga Saham dalam Rangka Penawaran Umum Perdana (IPO), yang mengizinkan emiten untuk melakukan stabilisasi harga dengan mengintervensi pasar, maksimal 15% dengan jangka waktu pelaksanaannya maksimal 30 hari.

Skema ini sebenarnya sudah sering diambil sebagai langkah antisipatif terhadap fluktuasi harga akibat meningkatnya permintaan sehingga membuat harga saham kena dampak terkoreksi. Salah satu emiten yang pernah memanfaatkan skema ini adalah BBNI, yang memberikan penawaran kedua sebanyak 3,95 miliar lembar saham, dengan termasuk di dalamnya 474 juta saham skema greenshoe.

Cara ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi investor, dan memberi semacam jaminan bahwa harga listing akan terjaga. Kalaupun berfluktuasi ya, harapannya enggak akan jatuh di bawah harga penawaran. Hal ini sekaligus jadi komitmen GoTo, bahwa mereka juga concerned terhadap stabilitas harga saham ke depannya, nggak cuma pengin dapat dana jumbo doang.

Skema Multiple Voting Shares (MV): Strategi Meyakinkan (Calon) Pemegang Saham

Skema kedua yang juga hendak dilakukan oleh GoTo adalah hak suara multipel ini. Hal ini juga sudah diatur dalam peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu Peraturan OJK nomor 22/POJK.04/2021 tentang penerapan klasifikasi saham.

Regulasi ini memungkinkan untuk para founder untuk punya hak suara—atau voting rights—yang lebih banyak ketimbang pemegang saham lain dengan saham khusus dan dalam jumlah yang sama. Tujuannya untuk menjaga visi dan misi perusahaan, juga untuk menjamin agenda bisnis perusahaan tetap berjalan dengan baik. 

Untuk itu, ada syaratnya, yaitu saham para founder harus dikunci dalam jangka waktu tertentu, yang dalam kasus GoTo, 2 tahun sejak listing. Sementara, untuk para pemegang saham biasa sebelum IPO, akan dikunci selama 8 bulan. Artinya, selama periode tersebut, mereka—yang sahamnya dikunci—tidak dapat menjual atau memindahtangankan saham milik masing-masing kepada siapa pun, hingga periode lockup selesai.

Pertimbangan Lainnya dalam Cara Beli Saham GoTo

Masih belum yakin dengan penjelasan dua skema penjamin stabilitas harga saham setelah IPO di atas? Berikut beberapa alasan lain yang mungkin bisa menarik minatmu untuk mempertimbangkan ikutan beli saham IPO GoTo.

Ekosistem digital terbesar saat ini

GoTo memiliki ekosistem digital terbesar di Indonesia, kita mesti mengakui hal ini kan? 

Layanannya lengkap, enggak cuma punya marketplace doang, tapi mulai dari lokapasar, ekspedisi on demand, sampai dompet digital multi-fitur. Penggunanya? 55 juta lebih pengguna bertransaksi secara tahunan, dengan 14 juta  lebih pedagang di marketplace dan aplikasinya, plus 2.5 juta lebih driver.

Satu saham untuk banyak perusahaan

Dari prospektus, dijelaskan bahwa seluruh dana hasil bersih IPO akan dipakai sebagai modal kerja, terutama untuk menyuntik lebih banyak dana ke anak-anak perusahaan. Rencana alokasinya adalah sebagai berikut:

  • 30% untuk emiten
  • 30% untuk Tokopedia
  • 25% untuk Gopay
  • 5% untuk GoFinance
  • 5% untuk Gojek Singapura
  • 5% untuk Gojek Vietnam

So, kamu kalau beli satu saham GoTo, itu artinya kamu adalah pemilik setidaknya 3 perusahaan, sekaligus anak-anaknya yang di luar negeri loh.

Pertumbuhan positif

Nilai transaksi bruto GoTo tercatat positif selama 3 tahun terakhir. Tercatat, transaksi terjadi hingga senilai Rp414 triliun setahun terakhir, yang melibatkan sejumlah 55 juta konsumen.

However …

Sudah mencermati beberapa alasan baiknya, maka berikutnya kamu juga perlu sadar dan paham akan beberapa hal yang patut dipertimbangkan. Ini juga sudah ada di prospektusnya, jadi bagus juga untuk jadi bahan pemikiran saat kamu melakukan analisis.

Dalam laporan keuangan sampai dengan September 2021, kita bisa lihat bahwa GoTo mengalami peningkatan jumlah rugi bersih pada emiten induk, yaitu sebesar Rp11.58 triliun. Angka ini lebih besar daripada periode tahun sebelumnya, yaitu Rp10.43 triliun.

Peningkatan kerugian ini disebabkan oleh beban keuangan yang juga semakin meningkat, hingga melebihi pendapatan bersihnya.

Pendapatan bersih GoTo adalah sebesar Rp 3,4 triliun sampai dengan September 2021. Angka ini sebenarnya naik dari Rp 2,3 triliun yang tercapai di September 2020. Namun, sejumlah beban juga meningkat. Seperti beban pokok pendapatan meningkat dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2,5 triliun. Beban umum dan administrasi, beban penjualan dan pemasaran, penyusutan dan amortisasi, hingga beban operasional semua juga mengalami peningkatan. 

So, ini bisa jadi bahan pertimbangan kamu juga ya, untuk ke depannya.

Jadi, Gimana Cara Beli Saham GoTo?

Jadi, gimana? Sudah melakukan analisismu sendiri? Dan, masih tetap pengin tahu cara beli saham GoTo dengan harapan bisa jadi pemilik 3 perusahaan gede?

Kamu bisa mulai pesan saham IPO GoTo dari tanggal 15 hingga 21 Maret 2022. Tanggal 25 Maret nanti diperkirakan bisa mulai efektif. Sedangkan penawaran umum perdana akan dilakukan tanggal 29 hingga 31 Maret 2022, dengan masa penjatahan 31 Maret 2022. Distribusi saham secara elektronik akan dilakukan 1 April, dan setelah itu akan dicatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 4 April 2022.

Untuk memesannya sekarang, kamu bisa melakukannya melalui Stockbit. Begini cara beli saham IPO GoTo di StockbitBegini cara pesan saham IPO GoTo di Stockbit.

1. Buka aplikasi Stockbit, pastikan kamu sudah punya rekening ya. Kalau belum, ya registrasi dulu. Tenang, prosesnya gampang, kamu tinggal ikuti petunjuk dan siapkan syaratnya.

2. Di aplikasi Stockbit, masuk lewat banner Watchlist, atau bisa juga lewat side menu.

cara beli saham goto 1

2. Cari kode emiten GOTO di list perusahaan yang akan IPO, klik emitennya.

Pakai Skema Greenshoe Option, Begini Cara Beli Saham GoTo

3. Pelajari dulu bagaimana cara kerja penawaran awal atau IPO ini ya, supaya kamu paham.

cara beli saham goto 2

4. Isi jumlah lot yang ingin kamu pesan, dan taksiran harganya.

cara beli saham goto 3

5. Kalau semua sudah sesuai, submit pesanan kamu. Lalu, tinggal ditunggu approvalnya.

Pakai Skema Greenshoe Option, Begini Cara Beli Saham GoTo

Gampang kan ya, cara beli saham GoTo ini? Banget!

So, jangan lupa:

  • Uraian di atas disclaimer on ya, artinya ini adalah uraian berdasarkan prospektus dan kondisi yang sekarang ada.
  • Do your own research dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang bisa memengaruhi
  • Investasimu, tanggung jawabmu

Happy investing, fellas!

One Response

  1. LOUIS March 24, 2022

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.