Statistik menyatakan fakta, bahwa keuntungan besar yang didapatkan dari investasi ataupun trading saham biasanya tidak datang dari sembarang saham. Faktanya, orang harus tahu cara memilih saham yang baik, baru deh keuntungan bisa digenggam.
Salah memilih saham akan berujung pada kerugian.
Bukannya bermaksud menakut-nakuti, tetapi itulah faktanya. Saham dengan nilai return yang tinggi akan memberikan capital gain dan/atau dividen yang menjanjikan bagi investor. Ya masa kita memilih saham sembarangan? Kalau ke depan enggak berkembang, anjlok, bahkan kemudian delisting dan dilikuidasi, terus gimana dong?
Karena itu, kalau kamu pengin bisa mendapatkan keuntungan dari berinvestasi di pasar modal ini, cara memilih saham yang baik harus kamu kuasai.
Bagaimana cara memilih saham yang benar?
Strategi investasi saham memang berbeda dengan strategi investasi lainnya, seperti deposito, emas, reksa dana, obligasi, hingga properti. Ya, wajar kalau beda, karena karakteristiknya juga beda—tingkat risikonya beda. Masing-masing juga punya kelebihan dan kelemahannya sendiri-sendiri.
Lalu, gimana cara memilih saham yang baik dan layak beli? Gimana cara tahunya, kalau saham yang kita beli itu punya potensi menguntungkan ke depannya?
Melakukan analisis saham secara fundamental dan teknikal adalah salah satu cara memilih saham yang tepat. Dengan keduanya, kamu bisa mengidentifikasi saham mana yang layak beli dan akan menguntungkan ke depannya.
Cara Memilih Saham – Analisis Fundamental
Analisis fundamental akan fokus pada sisi kesehatan manajerial perusahaan, terutama yang bisa kita lihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dalam laporan keuangan itu, investor akan dapat melihat apakah perusahaannya cukup baik pengelolaannya, dengan mencermati berbagai rasio keuangan yang ada.
Cara memilih saham dengan melakukan analisis fundamental inilah yang sering dilakukan oleh Warren Buffett, si master investasi tersebut. Sampai sekarang ia masih mempertahankan predikatnya sebagai salah satu orang terkaya di dunia dari berinvestasi saham di berbagai perusahaan yang memang memberinya profit gila-gilaan.
Saat kamu melakukan cara memilih saham dengan melakukan analisis fundamental dan ternyata hasilnya baik, maka perusahaan tersebut bisa dipastikan dikelola secara sehat baik dari sisi bisnis maupun kondisi finansialnya. Dengan demikian, pertumbuhan sahamnya ke depan akan lebih optimis bertumbuh.
Rasio keuangan apa saja yang harus diperhatikan saat kita melakukan analisis fundamental? Di antaranya:
- Earning Per Share (EPS): rasio laba per banyaknya jumlah saham yang beredar. Jika meningkat, maka artinya perusahaan bertumbuh dengan baik.
- Price to Earning Ratio (PER): rasio harga saham terhadap laba. PER yang rendah artinya saham tersebut murah.
- Price to Book Value (PBV): rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Jika PBV rendah, maka artinya saham tersebut undervalued.
- Return on Equity (RoE): rasio laba saham terhadap modal. Kalau nilainya tinggi, maka itu artinya perusahaan dikelola dengan baik.
- Dividend Yield: rasio laba yang bisa dibagikan. Jika nilainya tinggi artinya saham tersebut menjanjikan return konsisten setiap tahun.
Nah, setelah tahu apa saja yang harus dicermati, kamu bisa memanfaatkan berbagai tool yang ada di aplikasi investasi saham yang kamu gunakan.
Misalnya di Stockbit, ada fitur Stock Comparison. Dengan fitur ini, kamu enggak perlu menghitung satu per satu sih rasio-rasio di atas. Kamu tinggal cek saja, lalu bandingkan satu sama lain.
Nih, kayak contoh di atas. Kamu bisa membandingkan 3 emiten sekaligus, kayak ADRO, PTBA, dan ITMG. Nah, yang harus kamu ingat adalah kamu harus membandingkan saham dalam sektor yang sama, agar terlihat perbandingannya. Pasalnya, nilai rasio bisa berbeda standar kalau sektornya juga berbeda.
Ada beberapa matriks bisa yang bisa kamu gunakan untuk membandingkan saham, untuk memilih mana saham yang paling potensial. Ada valuation, per share, dividend, hingga cash flow statement.
Di Stockbit juga ada fitur Fundachart, yang bisa kamu pakai untuk mengecek valuasi, dividen, sampai kinerja laba emiten yang diincar. Banyak banget pilihan financial metric-nya, very powerful buat memantau tren dan korelasi pasar.
Sementara fitur Screener bisa dipakai untuk screening saham yang bervaluasi baik, atau bisa juga untuk memantau saham yang berkinerja terus meningkat, yang bisa jadi tadinya enggak masuk ke radar kita. Parameternya juga bisa disesuaikan lo.
Cara Memilih Saham – Analisis Teknikal
Bagaimana cara memilih saham dengan analisis teknikal?
Jenis analisis ini biasanya digunakan oleh para trader. Berbeda dengan analisis fundamental, analisis teknikal akan lebih mencermati historis data pergerakan harga masa lalu dan membandingkannya dengan data-data pasar yang paling update. Analisis ini akan memungkinkanmu melihat perubahan harga saham dan mencari tahu alasan mengapa hal tersebut terjadi. Di samping itu, analisis teknikal juga bisa dipakai untuk mencari tahu seberapa besar volume suatu saham diperdagangkan secara harian. Ini penting, karena kamu akan tahu seberapa likuid saham tersebut, sehingga memengaruhi potensinya untuk dijual dan menguntungkan.
Memilih saham dengan cara analisis teknikal ini juga sering dilakukan Warren Buffett lo, meski tidak selalu.
Untuk melakukan analisis teknikal ini, kamu akan butuh alat yang bisa membantumu untuk memantau pasar modal dan perekonomian. Kamu akan butuh memantau grafik pergerakan saham sebagai alat utama untuk melakukan analisis. Dengan demikian, kamu bisa mengetahui naik turunnya dan kecenderungan tren yang terjadi.
Jika suatu saham memiliki fundamental perusahaan yang baik, maka grafiknya juga akan memperlihatkan hal-hal yang positif. Harganya cenderung stabil dan naik turun dengan wajar. Jika kamu sudah bisa membaca pola pergerakannya, akan lebih mudah bagimu untuk menentukan saham mana yang potensial memberikan keuntungan ke depannya.
Untuk itu, kamu bisa memanfaatkan aplikasi investasi saham yang memiliki fitur yang sesuai kebutuhanmu ini. Misalnya, di Stockbit, ada fitur Watchlist, yang memungkinkan kita untuk memantau harga saham-saham tertentu, tanpa harus distraksi terhadap saham yang lain. Ini pastinya akan membantu banget, biar enggak siwer saat melakukan pemantauan pergerakan harga.
Nah, setelah kamu mendapatkan data yang kamu inginkan dari analisis saham yang dilakukan, kamu bisa coba dulu virtual trading. Di Stockbit, kamu bisa melakukannya dengan fitur yang sudah disediakan ini.
Dengan begitu, kalaupun misalnya analisismu salah atau perhitunganmu kurang tepat, kamu enggak rugi beneran. Ruginya virtual—yang berarti bisa kamu cari kesalahannya di mana dan dicoba lagi.
Nah, itu dia beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai cara memilih saham yang baik.
Memang analisis fundamental cenderung dilakukan oleh para value investor—yaitu investor yang cenderung untuk berinvestasi jangka panjang, dan analisis teknikal lebih banyak dilakukan oleh para trader, yang kecenderungannya mencari keuntungan dalam jangka pendek. Namun, kalau kamu bisa menggabungkan kedua analisis ini dengan cerdas, hasilnya akan lebih optimal.
So, untuk bantu kamu memilih saham, mendingan segera download Stockbit saja. Pasalnya, dari satu aplikasi, kamu sudah bisa melakukan analisis baik fundamental ataupun teknikal dengan berbagai fitur yang ada dan lengkap. Nggak perlu ke mana-mana lagi kan?