Katanya cadangan devisanya banyak lalu kenapa rupiah melemah lagi ?
Ketika tahun lalu rupiah mengalami sedikit penguatan hingga sempat menyentuh 12 ribu, kerap diberitakan Indonesia saat ini memiliki kestabilan yang sangat kuat dibandingkan masa krisis dahulu karena memiliki cadangan devisa yang besar.
Namun di 2018 ini rupiah dengan mudahnya melemah hingga saat ini menyentuh 14.200. Apa yang salah ?
Indonesia Negara Kecil..
Sesungguhnya pernyataan cadangan devisa Indonesia saat ini sudah jauh lebih besar tidaklah salah. Yang salah itu luar negerinya, dollar AS nya
Ok laah cadangan devisa sudah meningkat 2x lipat dari krisis 2008 kemarin, angka yang cukup bagus. Namun berapa besarnya pusaran dollar AS ?
Simpelnya kita lihat saja ekonominya..
Total nilai ekonomi Indonesia adalah 14 ribu triliun rupiah
Ekonomi AS total nilai ekonominya 266 ribu triliun rupiah
Itu artinya 19x lipatnya Indonesia !!!
Negara Indonesia boleh salah satu yang terluas didunia. Namun ketika membandingkan ukuran ekonomi kita dibandingkan AS, jauuuuuh !!
Cuma 5% nya ekonomi AS !!!
Indonesia tidak sendirian ketika menghadapi perkasanya dollar AS. Mata uang negara besar seperti India dan brazil juga melemah -5% dan -8%, lebih dalam dari rupiah -4% dari awal tahun
Dollar AS Menguat Bukan Berita baru
Menguatnya dollar AS yang membuat mata uang negara – negara berkembang melemah bukanlah baru pertama kali terjadi.
Ketika wacana dihentikannya dihentikannya insentif ekonomi AS melalui Quantitative Easing dicetuskan di 2013, rupiah melemah secara signifikan.
Pemerintah Indonesia sudah belajar dari masalah rupiah melemah yang dihadapi di 2013. Namun ketika arus mata uang global sedang berputar kencang seperti saat ini, Indonesia mau tidak mau juga ikut terseret arus.
Sekali lagi, ekonomi Indonesia belumlah sebesar luasnya =P
Antara Teori dan Prakteknya
Apa sih yang sebenarnya membuat mata uang menguat atau melemah ?
Terdapat beberapa teori yang kerap dijadikan acuan menguat atau melemahnya mata uang suatu negara,
- Neraca perdagangan atau trade balance, apabila eksport lebih besar dari import maka secara teori mata uang akan menguat, karena meningkatnya penggunaan mata uang lokal. Terima pembayaran lalu diconvert ke mata uang lokal
- Transaksi Berjalan atau Current Account. Ini adalah gabungan perdagangan dan dana investasi yang keluar dan masuk. Apabila eksport lebih besar, investasi kedalam negeri lebih besar maka mata uang lokal akan menguat
- Kenaikan suku bunga acuan membuat mata uang menguat. Teorinya apabila suku bunga dinaikkan maka masyarakat dan investasi akan menjadi lebih tertarik menabung karena bunga yang menarik.
Itu teorinya..
Prakteknya belooom tentuuu..
Untuk memahami lebih simple gimana rupiah melemah atau menguat mari kita analogikan dalam saham..
Analogi Saham Rupiah
Terdapat satu saham yang kita sebut saham rupiah..
Ada bid offer atau antrian jual dan beli
Kita lihat seperti tabel kiri bawah.
Ketika kondisi normal antrian yang mau beli dan jual seimbang..
Transaksi yang mau beli rupiah itu contohnya investor yang mau masuk indonesia beli rupiah, atau eksportir yang mendapatkan hasil jualan dalam dollar AS dikonvert menjadi rupiah, dsb
Sementara transaksi yang mau menjual rupiah itu contohnya seperti investor yang keluar indonesia rupiahnya dijual tuker usd, importir yang harus membeli dari luar negeri sehingga harus menukarkan rupiahnya menjadi USD
Transaksi berjalan normal antara pembeli yang butuh rupiah dengan penjual yang butuh melepas rupiah..
Namun ketika kondisi pasar sedang sensitif, tertekan efek pasar global seperti saat ini ketika indeks dollar AS menguat terhadap mata uang lainnya. Tiba – tiba mekanisme ini tidak lagi berjalan seimbang
Yang butuh beli rupiah nunda – nunda beli nya karena khawatir. Sementara yang jual rupiah harusnya nanti, jadi buru – buru beli sekarang karena takut rupiah makin lemah, ditambah lagi aksi spekulatif – spekulatif lainnya..
Kalau Yang Jual Saham Rupiah Segambreng..
Pada akhirnya yang antri jual segambreng, yang beli Cuma dikit..
Kalo uda begini rupiahnya gimana ? apa masih ngaruuh tuu cerita cadangan devisa yang banyaak ??
Yaa jelaas kagak, melemaaah rupiaaahnya pastiii !!!!
Saham secara jangka panjang merefleksikan fundamentalnya, bila labanya bagus, deviden besar, senantiasa harga nya meningkat, lebih banyak yang tertarik beli daripada jual
Demikian juga rupiah. Apabila ekspor jauh lebih besar, banyak investor luar negeri yang investasi riil di Indonesia, maka perlahan rupiah akan menguat, karena dalam mekanisme pasar, kebutuhan yang beli lebih banyak daripada jual
Tapi itu dalam jangka panjaang !!! Kondisi normal !!!
Pada dasarnya harga naik kalau lebih banyak yang beli daripada yang jual kan ??
always stay on that stupid simple thought..
Mo bilang bagus gimana kalau semua antri jual yaa jatuuuh harganya !!!
Ditambah lagi kalo sahamnya ga likuid kayak saham auto
Jatuhnya lebih banyak kalau lagi ada fluktuasi pasar.
Itu laaah rupiaah !!!
Saham bisa bergerak abnormal !!
Rupiah juga bisa bergerak abnormal !!
Bedanya Rupiah dengan saham
Bicara saham, Kalau harganya bergerak abnormal, sepanjang fundamentalnya baik, maka perlahan harganya akan kembali kejalan yang benar 😋
Hal demikian tidak berlaku pada rupiah..
Bila rupiah bergerak abnormal let’s say melemah menjauhi fundamentalnya. Pelemahan itu bisa mempengaruhi fundamentalnya !!!
Karena rupiah melemah bisa memberi dampak sistemik pada ekonomi seperti gagal bayar perusahaan yang punya hutang dollar AS. Dan pada akhirnya fundamentalnya ambrol akibat dampak tersebut
Tahun 98 contoh case nya yang paling jelas, ketika harga menghancurkan fundamentalnya 😱😱😱
Makanya penting sekali mata uang ada yang jagaiin, karena menyangkut hajat hidup orang banyak, satu negara cuiii !!!
Outlook Rupiah Melemah
Bicara investasi beginilah bedanya sama baca buku pelajaran..
Lupakan persepsi Indonesia itu negara yang besar. Dalam dunia finansial kita itu kecil, sampe – sampe kalau ditiup terbang =P
Dengan fakta demikian maka kita tidak bisa menghindar ketika terjadi banyak pergolakan mata uang didunia. Mau ga mau kita akan terseret didalamnya
Pada teorinya dinaikkan suku bunga, negara nett eksportir akan mengalami penguatan mata uang. Bila kita pikirkan secara logikanya juga tetap masuk akal
Namun pada akhirnya yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah supply & demand
Tidak peduli bagaimana fundamentalnya, bila yang jual lebih banyak dari yang beli maka rupiah melemah, pasti !!
Lalu bagaimana outlooknya sekarang ??
Saat ini fluktuasi mata uang sedang tinggi didunia, bukan hanya rupiah saja, akibat menguatnya dollar AS.
Pelemahan rupiah saat ini tidak buruk sebenarnya secara relatif bila dibandingkan negara lain seperti di amerika latin
Dulu di 2013 dan 2015 ekonomi kita sedang lari lebih kencang, importnya jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor. Jadi ga ada cerita tentang penguatan dollar AS pun rupiah bakal melemah sendiri karena kondisi saat itu
Sekarang berbeda
Saat ini kondisi Indonesia sudah lebih baik, secara fundamental sudah lebih solid, jadi pelemahannya bisa lebih terjaga dibandingkan sebelumnya
Ingat Bank Indonesia bukan pesulap !! sektor finansial kita Cuma upil dibandingkan AS !! jadi kita tidak bisa menghindar dengan penguatan dollar AS saat ini
Dengan story penguatan dollar AS sebenarnya sudah dimulai sejak 2013, bukan hal baru, penulis tidak melihat risiko yang signifikan
yaa ada bumbu – bumbu dikit laah sejak Trump jadi presiden
Yes, rupiah melemah, tapi masih manageable
Bank Indonesia masih memiliki tools untuk mengatrol rupiah
Karena sedang diangka historis saja 14 ribuan masyarakat jadi senewen
Pandangan penulis dengan rupiah melemah sementara saat ini, investor senewen, justru menjadi kesempatan berinvestasi diharga murah !! diskon terbatas !!
Obligasi kita sekarang real yield nya 4% !!
IHSG kita dibawah 6000 lagii !!!
Yuuuk belanja ! belanjaa !!
Saya masih kurang paham dengan pengaruh naiknya suku bunga acuan terhadap penguatan rupiah.
Benar logikanya orang bakal tertarik nabung karena bunganya yang tinggi. Tapi knp ini bisa bikin nilai rupiah menguat?
Kalau faktor neraca perdagangan sama transaksi berjalan sih masih masuk akal bagi saya, karena efeknya langsung ke penggunaan mata uang rupiah yang naik.
Tolong penjelasannya dong. Maklum bang, saya masih awam sekali soal keuangan. Apalagi saham, taunya beli yang blue chip aja tapi yah keuntungannya kecil kali. Kalau main selain blue chip, takut digoreng mas. Bisa angus.
Hai Zai z, sorry baru bales..logika nya seperti saham saja biar simple.. kalau suatu perusahaan dividen yieldnya naik maka peminat pada saham tersebut semakin banyak, local ataupun foreign.. karena permintaan meningkat membuat harga naik.. sama hal nya dengan kenaikan suku bunga
namun ini sebatas teori yaa, pada prakteknya ada banyak faktor yang dapat membuat perbedaan
Time is money. Hanya ini yang saya tau mengenai keuangan hehe. Btw artikelnya sangat bermanfaat, thank you min.
Haha thank you juga