Ketika kamu belajar keuangan, maka kamu pasti juga lantas berkenalan dengan istilah kekayaan bersih, atau net worth.
Setiap orang memang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, dan di antara mereka pasti berusaha untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk beberapa keperluan yang tak terduga di kemudian hari.
Oleh masyarakat awam, nominal uang simpanan yang dimiliki oleh seseorang biasa diartikan sebagai status ekonomi itu sendiri. Semakin banyak dan tinggi nominal tabungan yang kamu miliki, maka semakin dipandang juga seseorang tersebut. Horangkayah! Gitu katanya.
Secara teori keuangan, net worth bisa dihitung dan didapatkan jumlah pastinya dengan melakukan rumus hitung total aset dikurangi dengan total kewajiban (biasa disebut dengan utang). Dan jika digali lebih dalam, aset yang disebutkan di sini adalah tidak terbatas pada jumlah uang tunai yang dimiliki seseorang saja, namun juga aset dalam bentuk lain juga. Sebut saja seperti tanah, rumah, dan beberapa investasi lainnya yang dapat dicairkan ke dalam bentuk uang.
Lalu, sebenarnya apa itu net worth alias kekayaan bersih ini?
Apa Itu Net Worth?
Kekayaan bersih atau net worth adalah hasil pengurangan yang bernilai positif dari total aset dan seluruh utang yang kamu miliki. Perlu kamu ketahui, seseorang akan bisa dikatakan mempunyai net worth ketika nilai kekayaan yang dimilikinya lebih besar dari total utangnya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, harta atau aset yang dimaksud dalam hal ini tak hanya uang saja. Melainkan juga ada properti, seperti rumah, tanah, mobil, investasi, dan yang lainnya; juga surat-surat berharga, seperti kepemilikan atas bisnis atau perusahaan tertentu, misalnya dalam bentuk saham atau investasi lainnya. Sedangkan utang sendiri meliputi kredit mobil, utang di bank, utang kartu kredit, dan utang lainnya.
Mengetahui net worth yang kamu miliki saat ini memang sangat penting, hal ini tentu bermanfaat untuk kamu bisa mengukur “kesehatan” dari keuangan kamu sendiri.
Lalu, bagaimana cara menghitung net worth untuk memastikan progress finansialmu sesuai?
Cara Menghitung Net Worth atau Nilai Kekayaan Bersih
Sebelum menghitung net worth, apakah kamu tahu bagaimana bentuk aset dan bentuk utang yang akan kita hitung kali ini? Jika belum, mari kita membahasnya bersama.
Daftar Aset yang Dihitung
Aset sendiri terdiri dari beberapa cakupan yang cukup luas, berikut daftarnya.
1. Aset Cair
Aset cair adalah aset yang bisa kamu konversikan menjadi uang tunai dengan mudah. Aset ini meliputi uang tunai dan juga uang di rekening giro dan tabungan yang kamu miliki. Selain itu, investasi seperti reksa dana, obligasi, sertifikat deposito (CD), rekening pasar uang, dan juga saham.
2. Investasi Pensiun
Seluruh akun pensiun kamu juga akan dihitung sebagai aset, mulai dari dana pensiun yang kamu simpan melalui BPJS Ketenagakerjaan, atau mungkin kamu punya dana pensiun di DPPK atau DPLK, termasuk dana pensiun mandiri yang kamu simpan dalam bentuk investasi lainnya.
3. Perumahan
Masukkan semua nilai rumah yang kamu miliki, entah itu rumah utama, rumah kedua, rumah liburan, ataupun hanya sebatas properti untuk investasi. Sebelum memasukkan ke dalam daftar aset, kamu perlu menghitung nilai jual seluruh rumahmu tersebut. Jangan masukkan nilai atau angka saat kamu membelinya, namun masukkan angka dengan harga jual pasaran rumah tersebut.
Kamu bisa membandingkan harganya dengan perumahan atau properti serupa di lingkungan yang sama yang baru saja dijual.
4. Milik Perseorangan
Ketika ingin mencatat aset kamu, kamu juga perlu memasukkan aset pribadi yang memang memiliki nilai jual kembali. Sebut saja seperti mobil, perhiasan, ataupun barangkali kamu punya koleksi karya seni tertentu yang mahal.
5. Ekuitas (Business Interest)
Hitung semua nilai atau valuasi yang kamu miliki di dalam bisnis. Pastikan kamu juga mencatat nilai pasar dari pangsa bisnismu sendiri, bukan nilai bisnis atau buku akuntansi. Nilai pasar adalah seberapa banyak yang kamu dapatkan apabila kamu menjual saham bisnis kamu saat itu.
Daftar Kewajiban (Utang) yang Dihitung
Dalam hal ini, kamu juga perlu menghitung seluruh kewajiban atau utang yang kamu miliki. Berikut daftarnya :
1. Pinjaman
Ketika ingin menghitung net worth, seluruh pinjaman yang kamu miliki, seperti cicilan KPR, utang dana pendidikan jika ada, hingga pinjaman pribadi perlu kamu cantumkan karena itu adalah kewajiban. Catat saldo utang kamu saat ini (termasuk bunga), bukan jumlah awal yang kamu pinjam.
2. Kartu Kredit
Kartu kredit adalah utang yang bergulir. Walaupun ada limit, kamu dapat menggunakannya beberapa kali selama kamu membayarnya. Gunakan saldo kartu kredit kamu ketika kamu akan melakukan penghitungan untuk net worth.
3. Kewajiban atau Utang lain
Kamu juga perlu mencatat kewajiban atau utang finansial lainnya. Contohnya ada utang medis, uang untuk membayar pajak, tunjangaan anak atau pembayaran tunjangan yang telat, dan yang lain sebagainya.
Susun Daftar Nilai Aset yang Kamu Miliki
Setelah membahas tentang jenis yang masuk ke dalam aset, maka kini saatnya kamu melakukan penghitungan total aset. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, aset atau harta yang dicantumkan merupakan jumlah tabungan yang kamu miliki. Bisa itu obligasi, saham, rumah, tanah, mobil, dan yang lain sebagainya.
Beberapa aset biasanya memiliki nilai yang jelas dan ini tentu akan memudahkan kamu untuk membuat daftarnya. Namun, untuk aset yang tidak memiliki nilai yang jelas seperti mobil dan juga rumah, maka kamu bisa membuat perkiraan tentang harganya.
Ok, mari kita melakukan penghitungan aset dengan mudah. Pertama, siapkan sebuah kertas, tuliskan HARTA di bagian paling atas kertas dengan posisi di tengah. Di bagian sisi kiri kertas, kamu bisa menuliskan daftar berbagai aset yang kamu miliki. Lalu untuk di bagian kanan kertasnya kamu bisa tuliskan nilai aset kamu dalam bentuk mata uang.
Hal ini tentu saja akan memudahkan kamu untuk melakukan penghitungan nilai aset yang kamu miliki dan membuatnya terlihat rapi. Apabila langkah di atas sudah kamu lakukan dan sudah menulis seluruh aset yang dimiliki, maka selanjutnya tulis TOTAL nilai aset yang kamu miliki di bagian paling bawah.
Susun Daftar Utang yang Kamu Miliki
Jika semua aset sudah kamu hitung dan total nilai sudah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah membuat daftar kewajiban atau utang. Mulai dari utang pribadi, kredit mobil, kredit gadget, dan utang lainnya.
Lakukan langkah penghitungan seperti sebelumnya, tulis UTANG di bagian paling atas kertas dengan posisi di tengah. Lalu di bagian kiri catat jenis utang kamu, dan sisi kanan kertas tulis nilai utang kamu. Lalu, tulis TOTAL UTANG di bagian paling bawah untuk mengetahui jumlah utang yang kamu miliki
Net Worth = Total Aset – Total Kewajiban
Jika total aset dan juga total utang sudah didapat, maka saatnya untuk menghitung net worth dengan cara mengurangi kedua hal di atas. Berikut contohnya:
Aljuni adalah seorang karyawan yang di sebuah perusahaan otomotif. Saat ini, dia memiliki beberapa rumah dengan harga apabila digabungkan senilai Rp700 Juta. Dan dia masih berutang sekitar Rp200 juta.
Aljuni juga memiliki sebuah mobil yang sudah lunas dan diperkirakan memiliki nilai Rp200 juta. Dan Aljuni juga memiliki tabungan dengan saldo Rp100 juta. Investasi nya bernilai Rp10 juta, dan utang KTA senilai Rp20 juta.
Diketahui :
ASET ALJUNI :
- Rumah = Rp700.000.000
- Mobil = Rp200.000.000
- Tabungan = Rp100.000.000
- Investasi = Rp10.000.000
Total = Rp 1.010.000.000
UTANG ALJUNI :
- Utang KPR = Rp200.000.000
- Utang KTA = Rp20.000.000
Total : Rp220.000.000
Total Net Worth Aljuni : Rp 1.010.000.000 – Rp 220.000.000 = Rp 790.000.000
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa kondisi keuangan Aljuni termasuk ke dalam kategori sehat. Hal ini dikarenakan total aset yang dimiliki Aljuni lebih besar dibandingkan dengan utang yang dimiliki. Dan hal ini membuat nilai kekayaan bersih atau net worth milik Aljuni menjadi positif.
Bagaimana dengan net worth-mu?
Aku kembali guru