Berinvestasi reksadana saham atau saham langsung ? sering kali topik ini dibahas, dan tidak pernah ada yang menjadi jawaban benar atau salah. Hasilnya tetep gelaap hehehe..
Kali ini penulis hendak membahas kembali plus minusnya kedua investasi tersebut dari sudut pandang penulis.
Background Penulis
Hal pertama yang perlu kalian ketahui, investasi penulis di reksadana saham itu 0%
Ingeeet 0%
Tapi itu dari investasi pribadi penulis. Kalau dari pekerjaan penulis sebagai portfolio manager, maka erat kaitannya dengan reksadana saham, secara penulis tugasnya menganalisa mana reksadana saham yang bagus untuk penulis investasikan pada unit link yang penulis kelola
Penulis menganalisa secara kuantitatif dari rasio β rasio nya, juga secara kualitatif dengan menemui pihak pengelolanya langsung secara berkala, dengan begitu penulis semakin paham cara pengelolaan masing β masing reksadana saham ini.
Rekomendasi Personal
Pada umumnya penulis menganjurkan apabila ingin berinvestasi maka investasilah melalui reksadana saham
Kok begitu ? sendirinya maen saham doank ?? munaa loo !!
Kira β kira gitu laah yaa hahaha π
Tujuan penulis seperti itu karena penulis berharap hasil investasi benar β benar dapat dirasakan.
Jujur, bagi penulis investasi disaham itu seru, dinamis, penulis suka sekali. Namun tantangannya juga besar
Menyita waktu kita cukup banyak untuk mempelajarinya, mengganggu kosentrasi kerja kita kalau hasilnya kurang baik aka stress, dan pada akhirnya belom tentu menguntungkan..
Plus Minus investasi Saham
Dari pengalaman penulis selama ini, jarang sekali penulis melihat orang yang benar β benar untung dari saham yaa..
Banyakkan sih nyebutin saham yang lagi untung doank =P
Bermain saham itu membutuhkan ekstra effort, belajar ato kursus ga menjamin kita menjadi jago investasi saham, perjuangan mental yang tidak mudaah.. stress looh kalo sahamnya turun naik, ujung2nya jadi rugi
Yaa kalo penulis kan profesinya memang portfolio manager, hidup penulis memang sudah penulis dedikasikan untuk dunia investasi, jangan disamakan dengan orang yang bekerja biasa yang tidak berhubungan dengan dunia pasar modal
Banyak orang yang berinvestasi bermodalkan βinfoβ , penulis tidak menyalahkan itu.
Kadang itu betul dan menjadi jackpot.. siapa sih yang ga mau mesin duit ??
Tapi dari pengalaman yang sudah β sudah, banyak akhirnya mati disitu juga..
Informasi saham itu sangat banyak beredar saat ini.. belum tentu info itu betul, atau mungkin kita masuknya sudah diekor..
Ada begitu banyak risiko, dan pada akhirnya seperti yang penulis bilang tadi, ujung β ujungnya rugi dan kapok main saham
penulis mengenal orang yang sampai berhenti kerja karena untung main saham hampir 1 miliar modal info. Selanjutnya dia kerjanya nongkrong digaleri aja maen saham modal skill pelototin monitor, teknikal, ama info kanan kiri
Hasilnya ??
Bangkruuut !!! trus nyalah – nyalahin ga punya hoki dll.. pahit banget memang, tapi ini yang menjadi concern penulis supaya yang belum terjun, tidak terjebak dalam situasi serupa..
Sementara kalau berbicara reward dari bermain saham, yes itβs money machine !! dan untuk meraih itu kita bisa melakukan berbagai cara..
Penulis tidak mengatakan untuk dapat meraih untung disaham harus dengan cara A atau cara B, banyak jalan menuju Roma kakaa π
Tapi yang penulis ketahui untuk dapat konsisten untung disaham secara berkelanjutan, maka dibutuhkan kemauan belajar dan kebesaran hati untuk menyadari kesalahan. Ditambah lagi faktor psikologis sangat penting
Plus Minus Reksadana Saham
Sementara ketika kita berbicara reksadana saham, ini menjadi hal yang berbeda
Kita tidak memerlukan keahlian bermain saham untuk meraih keuntungan itu.. Sudah ada portfolio / fund manager yang bertanggung jawab untuk melakukan itu
Tugas kita cukup kerja yang bener, ngarep naik gaji gede, lalu sisihkan penghasilan kita setiap bulan untuk reksadana saham
Kalau investasinya turun gimana ? Investasilah lebih banyak !!
Yang namanya investasi saham tidak pernah luput dari koreksi. Namun skala kenaikan jauh lebih besar daripada penurunan. Pada akhirnya investasi tersebut akan naik lebih tinggi dari sebelumnya
Oleh karena itu lah disarankan berinvestasi saham itu untuk jangka panjang.. Karena faktanya hampir setiap 2 tahun selalu ada koreksi dipasar saham.. Makanya siapkan diri untuk berinvestasi lebih panjang dari waktu tersebut
Aah untungnya ga gede !!
Kalau kalian merasa return nya kurang menarik, kalian bisa pilih kok reksadana yang gaya pengelolaannya βagresifβ, yang biasanya dikelola oleh Manajer investasi skala menengah aka lokal
Supaya lebih aman, kalian liat dulu track record mereka lihat kinerjanya dalam 1 , 3 , 5 tahun terakhir.. track record itu merupakan analisa absolut yang menunjukkan keahlian pengelola investasi reksadana saham
Ini seperti halnya kita menitipkan duit kita keteman yang jago maen saham, dengan fee 2%an setahun. Daripada kita maen sendiri terus ujung β ujungnya rugi kan
Sekedar informasi setiap manajer investasi pada umumnya memiliki 2 jenis reksadana saham,
- Yang pertama adalah reksadana saham konvensional. Pada umumnya strategi investasi dari reksadana ini adalah membentuk perfoma dari reksadana menyerupai IHSG. Β Namun bila approach ini yang dilakukan, mendingan kalian beli ETF LQ45 aja deh, ngapain pake fund manager kalo kerjanya Cuma jiplak
- Yang kedua adalah reksadana saham Agresif. Disini fund manager diberi wewenang lebih untuk mengambil risiko lebih demi mendapatkan return yang lebih baik. Naah disinilah baru ada gunanya fund manager. Kita pantau kinerja mereka ini dari reksadana yang mereka kelola dalam beberapa tahun terakhir.
Jadi Saham atau Reksadana Saham ?
Jadi pilih mana, saham atau reksadana saham ?
Buat yang memang punya waktu lebih, passionate, dan siap menghadapi risiko, berinvestasi disaham langsung dapat memberikan keuntungan yang memuaskan, siapa siih yang ga ngileer kalo dikasi untung bisa sampai lebih dari 100% kurang dari setahun ?? usaha mana yang bisa kasi return segitu modal pencet2 tombol doank ??
Sementara kalau kalian sudah punya kehidupan sendiri, apa yang cari adalah investasi untuk objektif kalian jangka panjang, pilihlah reksadana saham sebagai opsi kalian.
Kalau mau yang aman β aman saja kalian bisa membeli reksadana yang sudah memiliki nama besar, lebih konsisten laah geraknya
Kalau kalian ingin ambil risiko lebih, kalian bisa memilih reksadana dari manajer investasi lokal / kelas menengah yang memiliki perfomance yahuud dalam beberapa tahun terakhir. Gini mikirnya, serisiko risikonya, ga serisiko gw maen saham sendiri !!
*Tentang penulis : Yuvenz pertama kali bekerja didunia investasi di 2008. Telah bekerja diberbagai industri keuangan termasuk pengalaman dalam mengelola reksadana saham. Saat ini penulis bekerja sebagai portfolio manager pada perusahaan finansial di jakarta.Β
Nice info. Aku termasuk pilih invest langsung di saham dengan alasan βprideβ. Suka aja pegang saham kode tertentu, kayak koleksi tas gt..wkwkwk..of course pilih saham yg bluechip dan tiap hari pakai..
biasa kalau uda maen saham mah ogah beli reksadana lagi Ardiba hahaha..saham MAPI donk kalau gitu, setiap hari ngopii Starbucks =P
Gw main dua-duanya, tapi lebih banyak porsinya di reksadana, kalo di reksadana gw berani naruh sama miliaran. Kalo saham paling mentok 100 juta doang. Itu juga liat-liat, trend nya lagi naik apa turun, kalo turun ya gw belom masuk sebelum indikatornya berbalik arah jadi naik. Makanya belom pernah rugi dari trading saham. Kalo reksadana pernah sekali rugi, itu karena timing nya gak pas, dan salah di sisi money management, rugi 40 jt lah, gara-gara salah gw juga sih, maunya duit gw puterin dulu, eh tau tau ada kebutuhan mendadak, market belum rebound duit terpaksa harus ditarik, untung bisa balik modal.
Thanks artikelnya. Gw pribadi porsi reksadana saham masih lebih gede dibanding saham langsung haha. Masih belajar invest saham soalnya. Dari pengalaman sampai sekarang, memang invest di saham prosentase profitnya lebih berasa diabnding rds, tapi tetep aja ngga mau ambil resiko lepas semua rds buat dialokasiin ke saham full haha…
iya gpp anggi, tujuannya investasi kan cari untung bukan cari risiko..pelan – pelan saja sampai manteb..ga ada yang salah dengan beli reksadana kok, ada yang perfomance nya seperti saham juga π